Kebudayaan
Sebelum kita memahami kebudayaan Indonesia, terlebih
dahulu patut kiranya kitamemahami arti kebudayaan itu sendiri, kata kebudayaandalam bahasa Indonesia berasal daribahasa
Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhiyang berarti budi atau akal.
Dengan demikian kebudayaan di artikan sebagai hal hal
yang bersankutandengan budi dan akal. Kata kebudayaan dalam bahasa inggris
diterjemhkan dengan istilah
culture. Dalam bahasa Belanda di sebut
cultuur. Kedua
bahasa ini di ambil dari bahasa latin Colore yg berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan tanah. Dengan demikian culture atau cultuur diartikan sebagai segala kegiatan
manusiauntuk mengolah danmengubah alam.ada
pula yang berpendapat bahwa kata budaya dari budi daya yang berartidaya
dari budi, yaitu berupa cipta, karsa, dan rasa.Adapun dari segi terminologi,
menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalahkeseluruhan system gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupanmasyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar.Mengenai
kebudayaan Indonesia atau kebudayaan nasional banyak pengertian yangdiungkapkan
oleh lembaga maupun para Ahli. Berikut beberpa pendapat masing-masing:1.
Menurut TAP
MPR No. II tahun 1998Kebudayaan nasional yang
berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karyadan karsa bangsa
Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesiauntuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan
nasional dalam segenap bidangkehidupan bangsa.2.
Menurut KI
Hajar DewantaraKebudayaan nasional adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah.3.
Menurut
KoenjaraningratKebudayaan nasional adalah
kebudayaan yang khas dan bermutu dari suku bangsamanapun asalnya asal
bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga[2]. Dari
beberapa pengertian di atas dapat kita ambil garis merah dari sebuah
kebudayaannasional, bahwa kebudayaan nasioanal adalah sebuah kumpulan dari
karya, karsamanusia Indonesia yang berasal
dari semua daerah yang ada, yang mana merupakanpuncak dari segala budaya yang
beragam itu.
Unsur-unsur
Kebudayaan
Clyde
Kluckhohn menyebutkan terdapat 7 unsur kebudayaan, yakni sebagai berikut:
1.
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,
perumahan, alat-alat rumah tangga,senjata, alat-alat produksi, transportasi,
dan sebagainya).
2.
Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi(pertanian,
perternakan, sistemproduksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
3.
Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi
politik, sistem hokum, sistemperkawinan, dan seterusnya)
4.
Bahasa (lisan maupun tertulis)
5.
Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak dan
seebagainya)
6.
Sistem pengetahuan
B. MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA
B. MASALAH AKIBAT KEBERAGAMAN BUDAYA
Selain membawa manfaat,
keberagaman budayapun memiliki dampak negatif. Masalah – masalah yang
muncul akibat keberagaman budaya antara lain :
- Menimbulkan konflik antarsuku bangsa, antargolongan, atau antarkelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekulerisme, primordialisme, separatism dan sebagainya.
- Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial, perubahan pranata dan lembaga sosial, perubahan pandangan hidup, perubahan sistem dan struktur pemerintahan dan sebagainya.
Menghadapi dampak negatif
keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat
mengikis kesalah pahaman dan membangun saling pengertian. Ada dua hal penting
yang perlu dikembangkan dalam konteks ini , yaitu :
1.Multikulturalisme
Multikulturalisme merupakan
solusi tepat mengatasi masalah yang muncul akibat keberagaman budaya. Didalam
multikulturalisme, masyarakat diminta untuk melihat dan menyikapi perbedaan
budaya secara wajar. Selain menjunjung tinggi pebedaan, multikulturalisme juga
mengajak masyarakat untuk melihat keberagaman budaya dalam kesederajatan.
Maksudnya, dalam pandangan multikulturalisme , tidak ada budaya yang lebih
tinggi dari pada budaya lain.
2.Toleransi dan Empati
Untuk mendukung gagasan
multikulturalisme, sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap toleransi dan
empati. Toleransi berarti rela menerima dan menghargai perbedaan dengan orang
atau kelompok lain. Contoh, orang yang beragama islam menghargai temannya yang
beragama Kristen.
Sedangkan empati adalah
sikap yang secara iklas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Misalnya
pejabat mau merasakan penderitaan rayat yang miskin. Sikap toleransi dan empati
ini sangat penting ditumbuhkankembangkan dalam kehidupan masyarakat yang
majemuk seperti di Indonesia.
C. INTEGRASI NASIONAL
C. INTEGRASI NASIONAL
Menurut kamus besar
bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang
utuh dan bulat. Integrasi bisa terjadi secara horizontal dengan pihak yang
sederajat ataupun secara vertical. Ada juga integrasi budaya yang berarti
penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehinga mencapai suatu
kesatuan fungsi di kehidupan masyarakat. Integrasi kebudayaan juga bisa
diartikan sebagai proses penyesuaian unsur kebudayaan yang saling berbeda,
sehingga mencapai keserasian fungsinya dalam kehidupan masyarakat.
Istilah nasional mempunyai
pengertian kebangsaan , bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti
cita – cita nasional, tarian nasional . Hal – hal yang menyangkut bangsa
dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, agama, budaya wilayah dan
sebagainya.
Berikut adalah pendapat
para ahli mengenai integrasi nasional .
1. Higgins memahami integrasi nasional dengan melihat
proses penyatuan kelompak budaya dan sosial pada kesatuan wilayah dan identitas
nasianal. Semuanya diarahkan pada pembentukan kekuasan nasional atas unit unit
politik yang lebih kecil.
2. Dr.Nazarudin sjamsudin merumuskan integrasi
nasional sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek
kehidupan yaitu aspek sosial ekonomi dan budaya.
3. J.Soedjati djiwandono merumuskan masalah integrasi
nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan asional dalam arti luas
dapat di damaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu
dibatasi pada suatu taraf tertentu .Bila tidak persatuan nasional akan tergangu
Faktor faktor yang mempengarui integrasi nasional:
1.Homogenitas kelompok.
Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat
kemajemukanya juga relatif kecil .Sehingga akan mempercepat proses integrasi
nasional.
2.Mobilitas geografis
Faktor geografis mempengaruhi
efektifitas dan efisiensi komunikasi. Komunikasi yang berlangsung di dalam
masyarakat akan mempercepat integrasi nasional.
Setelah memahami pengertian
integrasi nasional maka yang merupakan faktor pendukung integrasi nasional ,
selain dua faktor diatas adalah faktor sejarah, ikrar sumpah
pemuda,nasionalisme dan bahasa.
- a. Faktor sejarah
Sebelum Indonesia merdeka,
yaitu pada zaman kerajaan di nusantara pernah mengalami masa masa kejayaan
yakni kerajaan sriwijaya yang merupakan kerajaan nasional 1 dan kerajaan
majapahit yang merupakan kerajaan nasional II. Bila dilihat dari luas
wilayahnya dan persatuannya sebagai bangsa Indonesia kita memiliki
sejarah yang cukup panjang pada zaman kerajaan sriwijaya maupun majapahit. Dua
kerajaan ini dianggap sebagai simbol pemersatuan kepulauan yang ada di
Nusantara.
b. Sumpah pemuda 1928
Sumpah
pemuda yang terjadi pada tgl 28 oktober 1928 merupakan sejarah bagi berdirinya
persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa.
c.Nasionalisme
Paham nasionalisme telah
menjadi bagian penting dalam proses integrasi kebangsaan di Indonesia.
Nasionalisme dapat berarti
suatu ideologi tentang kesejarahan bersama dan rasa senasib sepenanggungan dan
suatu gerakan nasional demi menuju tujuan bersama.
d.Persamaan bahasa
Melalui ikrar sumpah pemuda
putra putri Indonesia telah sepakat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan. Bahasa menjadi alat komunikasi dan menjadi identitas bangsa .
Selain faktor pendorong
integritas nasional ada beberapa faktor penghambat sebagai integrasi nasional
antara lain sebi bagai berikut :
- Fanatisme golongan
- Ketidakadilan sosial
- Persepsi yang salah mengenai otonomi daerah
- Interfensi pihak asing
- Hilangnya rasa bangga sebagai sebuah bangsa.
Peranan pemerintah dan dan
masyarakat dalam menjaga keselarasan antar budaya
Peranan Pemerintah
Didalam UUD 1945 pasal 32
ayat 1 dinyatakan : Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharaa dan
mengembangkan nilai – nilai budaya. Maka dari itu pengembangan budaya menjadi
salah satu program pembangunan nasional. Upaya yang dilakukan pemerintah antara
lain :
- Pemerintah harus mempu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda- beda.
- Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah. Hal ini untuk memperbesar kesadaran dan kreatifitas masyarakat sebagai salah satu pilar integrasi nasional.
- Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga Negara.
- Meningkatkan usaha pembinaan dan pemeliharaan kebudayaan nasional.
- Membina dan memelihara tradisi – tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan.
Peranan Masyarakat
- Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
- Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada. Misalnya primordialisme dan fanatisme yang berlebihan.
- Menerima dan menghargai suku, agama, dan adat istiadat orang lain.
- Memelihara dan melestarikan dan mengembangkan tradisi dan budaya.
- Melakukan dialog antar suku dan golongan.
0 komentar:
Posting Komentar